Kamis 29 Oct 2015 16:45 WIB

Pengusaha: Kapal Ternak Raksasa akan Pangkas Biaya Logistik

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja membersihkan kandang sapi di salah satu peternakan sapi daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara/Noveradika
Seorang pekerja membersihkan kandang sapi di salah satu peternakan sapi daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rampungnya pembuatan kapal ternak berukuran jumbo bernama KM Camara Nusantara I disambut baik oleh para peternak dan pengusaha penggemukan ternak sapi. Keberadaannya membuktikan kerja Presiden Jokowi di bidang transportasi maritim mulai berjalan. 

Kehadiran kapal ternak raksana ini dinilai akan memperbaiki kepastian usaha logistik distribusi sapi. Jika dioperasikan dengan benar, kapal tersebut diyakini akan memangkas biaya logistik sapi skala besar.

"Kita juga jadi tidak perlu lagi impor-impor sapi, karena sapi lokal sudah ada, ngapain inpor kalau transportasinya jelas dan lancar, ini hal bagus," kata Ketua Asosiasi Produsen Daging  dan Feedlot Indonesia (Apfindo) yang juga merupakan pengusaha ternak sapi Joni Liano kepada Republika, Kamis (29/10). 

Selama ini, lanjut dia, distribusi sapi lokal kerap terantuk kendala logistik. Sentra produksi sapi di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Sulawesi Selatan. 

Pengiriman sapi dari tempat-tempat tersebut terkendala transportasi yang menyicil, sebab diangkut dengan kapal-kapal berskala kecil. Dampaknya, sapi dan dagingnya menjadi mahal dan ketika sampai di pasar konsumen, harganya tidak kompetitif. "Beli murah di sentra produksi, dibawa ke konsumen harga mahal tapi peternak tidak untung, uang hilang di perjalanan," ujarnya. 

Menurut Joni, ongkos transportasi sapi selama ini tinggi. Sapi lokal ya g diangkut dari NTT ke Jakarta memakan biaya transportasi mencapai Rp 1,2 juta per ekor. Kerugian lain ditambah dari susut sapi rata-rata hingga 30 persen. Itu akan membuat sapi harus direcovery lagi dan menambah biaya lagi. 

Dengan adanya kapal ternak besar dan sesuai standar, ongkos transportasi otomatis akan terpangkas. "Selain akan lebih cepat, sapi juga nyaman sepanjang perjalanan, susutnya bisa sampai 3 persen bahkan nol persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement