Senin 26 Oct 2015 09:00 WIB

Bank Mandiri Incar Pertumbuhan Pendapatan Jasa 20 Persen

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas perbankan di Bank Mandiri
Foto: antarafoto
Aktivitas perbankan di Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri melakukan inovasi dalam layanan perbankan melalui penambahan fitur bulk payment service atau layanan transaksi pembayaran bersifat massal pada sistem Mandiri Cash Management.

Fitur tersebut diharapkan dapat mendorong kontribusi bisnis cash management pada fee based income atau pendapatan jasa perseroan hingga 20 persen dalam satu tahun mendatang. Untuk tahap awal, fitur bulk payment service tersebut akan diterapkan untuk layanan pembayaran listrik PLN dan pajak.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan, inovasi tersebut bertujuan menambah pilihan channel pembayaran bagi nasabah korporasi. Sehingga nasabah dapat meningkatkan kualitas pengelolaan arus kas dengan lebih efektif dan lebih efisien.

"Inovasi ini dipersembahkan sebagai implementasi visi kami untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada nasabah, terutama dalam penciptaaan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat," jelas Budi dalam keterangan resmi, Ahad (25/10).

Melalui fitur tersebut, kebutuhan transaksi perusahaan yang bersifat massal akan dapat dilakukan dalam satu proses sehingga memudahkan nasabah dalam memproses transaksi. Nasabah juga dapat dengan mudah memonitor transaksi pembayaran secara real-time on-line karena sistem Mandiri sudah terintegrasi dengan sistem di PT PLN dan otoritas Pajak.

Ke depan, Bank Mandiri akan terus mengembangkan Mandiri Cash Management dengan fitur-fitur lain yang akan semakin menguntungkan dan memudahkan nasabah korporasi dalam melakukan transaksi bisnis. Selain jaringan value chain nasabah, Budi menambahkan, produk tersebut juga dimaksudkan untuk menyasar korporasi-korporasi baru, terutama yang memiliki frekuensi pembayaran rutin cukup besar dan terjadwal.

Per September 2015, hampir 14 ribu perusahaan di Indonesia telah memanfaatkan layanan Mandiri Cash Management dengan frekuensi transaksi mencapai 81,5 juta dengan nilai di kisaran Rp 3.100 triliun. Dari nilai tersebut, kontribusi yang di berikan bisnis MCM ini kepada perusahaan melalui pendapatan jasa mencapai sekitar Rp 47,5 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement