REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Batik tulis dengan pewarna alami asal Ciwaringin Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sudah menembus pasar internasional.
Ketua Kelompok Batik Tulis Pewarna Alami Sanuri Abdul Halim mengatakan batik tulis pewarna alami Ciwaringin sudah menembus pasar internasional merupakan bukti bahwa pewarna alam digemari oleh pasar.
"Pemasaran batik tulis kami sudah memasuki beberpa negara di antaranya Korea, Jepang, Malaysia dan banyak lagi negara lain," katanya di Cirebon, Sabtu (24/10).
Ia menuturkan batik tulis pewarna alami Ciwaringin mempunyai khas tersendiri yaitu dengan motif pecutan. Menurutnya, yang menjadikan batik ini dikenal adalah warna alaminya yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti mahoni, jengkol, rambutan dan lainnya.
Pemasaran yang dilakukan melalui online dan juga menyetok di galeri batik tulis warna alamnya yang terletak di desa Ciewaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
"Sekarang ini pemasaran juga melalui media online seperti media sosial Facebook, blog, web, dan lainnya," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga mengikuti pameran-pameran yang dinilainya memberikan efek yang positif. "Kami selalu mengikuti pameran yang diadakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta," ujarnya.
Batik pewarna alami Ciwaringin dijual paling muarah Rp 350 ribu per lembar dan yang paling mahal mencapai Rp 1 juta. "Harganya lumayan mahal, akan tetapi itu sepadan dengan pembuatannya di mana satu kain saja harus menghabiskan waktu satu minggu," ungkapnya.