Selasa 20 Oct 2015 18:10 WIB

Pertumbuhan Pasar Industri Fast Moving Consumer Good Melambat

Diskusi tentang fast moving consumer good
Foto: kantar panel
Diskusi tentang fast moving consumer good

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kondisi perekonomian Indonesia hingga kuartal ketiga pada 2015 yang melambat berpengaruh terhadap pasar industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) Indonesia.

“Pelambatan ini terjadi pada berbagai sektor consumer good, terutama pada sektor makanan dan minuman yang merupakan sektor paling besar di dalam pembelanjaan rumah tangga. Indonesia, Thailand, dan Vietnam merupakan negara yang penurunannya terlihat sangat besar, jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Managing Director Kantar Worldpanel Indonesia, Vietnam, dan Filipina Fabrice Carrasco, Selasa (20/10).

Dari hasil riset Indonesia menunjukkan pertumbuhan consumer good di Indonesia tahun ini sebesar 7,4%. Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh mencapai dua digit, yaitu 15,2%.

Kondisi consumer good di Indonesia ini sejalan dengan hasil riset Kantar Worldpanel untuk pasar Asia. Bahwa pada 2013, secara keseluruhan pertumbuhan consumer good di ASIA sekitar 10%. Sedangkan pada 2015, pasar FMCG menurun sekitar 4,6%.

Meski demikian, pemain FMCG yang berasal dari Asia termasuk Indonesia, menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan para pemain global (Multi National Company/MNC).

“Asia merupakan market yang unik, karena para pemain lokal yang mendominasi lebih banyak dibandingkan dengan para pemain global,” ujar General Manager Kantar Worldpanel Indonesia Lim Soon Lee.

Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan di industri FMCG ini juga memengaruhi kebiasaan berbelanja di rumah tangga Indonesia. Menurut data Kantar Worldpanel, ada kesamaan para rumah tangga di Asia termasuk Indonesia di dalam kebiasaan belanja mereka, yakni mengurangi frekuensi belanja namun meningkatkan kuantitas pembelian per pembelanjaan.

“Kategori yang dibeli tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu. Jika tahun lalu rata-rata orang berbelanja sekitar 48 kategori, untuk tahun ini mereka berbelanja sekitar 46 kategori. Tampak sekali mereka lebih berhati-hati di dalam berbelanja,” ujar Insight Director Kantar Worldpanel Indonesia Nadya Ardianti.

Karena itu, dengan berkurangnya frekuensi berbelanja tiap rumah tangga, pemain FMCG diharapkan untuk memastikan distribusi, ketersediaan barang, dan mempertahankan penempatan yang mudah diliat konsumen pada rak-rak retailer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement