REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut Presiden Joko Widodo lebih memiliki nyali dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
"Temen-temen bisa katakan apapun tentang Jokowi, tetapi saya katakan dia (Jokowi) punya nyali. Ada yang 10 tahun berkuasa tapi tak punya nyali," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/10).
Ia pun mengkritik pemerintahan SBY. Ia mengaku pernah diundang ke Istana oleh SBY pada 2006-2007 lalu, untuk meminta saran tentang Blok Cepu yang diminta langsung oleh SBY.
Ia menyarankan Blok Cepu tidak hanya diberikan pada perusahaan AS Exxon Mobil, melainkan juga kepada perusahaan lain seperti dari Jepang dan Cina.
"Saat itu saya senang karena saran-saran saya dicatat. Saya sampai nyanyi "Halo-Halo Bandung" pulang dari istana karena rakyat akan diuntungkan, rakyat Indonesia akan kantongi untung 20 miliar dolar AS," katanya.
Namun, ia kaget sarannya tersebut tak direalisasikan SBY yang telah berkunjung ke New York untuk bertemu Geoge W Bush.
"Ketika itu semua Dirut BUMN yang tidak setuju dengan Exxon dipecat dan diganti sama yang tidak mengerti, lalu kirimkan negosiator yang tidak mengerti masalah itu, kalau tidak salah namanya saudara Rizal Mallarangeng. Ya sudah jadinya, main tanda tangan saja dan gagal lagi kan," ungkapnya.