REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Energi Iran dan Indonesia menekankan perluasan hubungan bilateral di sektor energi dalam pertemuan tertutup pada hari Rabu 14 Oktober 2015. Mereka juga menyerukan keterlibatan lebih lanjut dari perusahaan Iran di pasar energi Indonesia
Menteri Energi Iran Hamid Chitchian dan tamunya dari Indonesia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Sudirman Said membahas berbagai ide untuk mengoperasionalkan kerjasama di bidang pembangkit listrik.
"Untuk Indonesia, meningkatkan kapasitas pembangkit energi merupakan strategi kunci dalam pembangunan ekonomi, meskipun pada saat ini terdapat adanya beberapa kekurangan dalam hal ini. Pendekatan pemerintah Indonesia adalah untuk diversifikasi sumber energi dan mengeksploitasi energi bersih dan terbarukan seperti matahari, angin dan sumber panas bumi," ucap Sudirman Said dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Kamis (15/10).
Houshang Falahatian, Wakil Menteri Energi Bidang Kelistrikan dan Abbas Aliabadi, presiden MAPNA Grup menyertai Chitchian dalam pertemuan ini. Delegasi Indonesia juga termasuk Alwi Shihab, utusan khusus presiden dalam urusan Timur Tengah.
Ini adalah kedua kalinya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Sudirman Said mengunjungi Iran selama enam bulan terakhir. Dia telah mengunjungi pabrik MAPNA dalam kunjungan pertamanya. Sudirman Said menekankan bahwa kunjungannya ini merupakan pendahuluan sebelum kunjungan Presiden Indonesia ke Iran di masa depan dan bertujuan untuk memperkokoh hubungan bilateral dan memfasilitasi negosiasi di bidang keamanan dan penyaluran energi.