Kamis 15 Oct 2015 16:03 WIB

Kemenperin Bangun Dapur Sehat untuk Industri Kecil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Euis Saedah.
Foto: Antara
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Euis Saedah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) dengan PT Arwana Citramulia Tbk dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Tujuan penandatanganan ini yakni untuk menciptakan dapur sehat bagi industri kecil pengolahan gula lontar.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan, ruang lingkup kesepakatan meliputi penyediaan dapur produksi sesuai denegan prototipe yang telah disediakan. Selain itu, adanya peningkatan mutu gula lontar berstandar ekspor.

"Ruang lingkup lainnya yakni, peningkatan SDM pengolahan gula lontar, agar mampu memproduksi gula sesuai SNI ISO 90001 Tahun 2008 tentang manajemen mutu," ujar Euis di Jakarta, Kamis (15/10).

Menurut Euis, dengan adanya dapur sehat ini diharapkan dapat meningkatkan mutu gula lontar menjadi standar ekspor. Selain itu, pemasaran gula lontar dapat dilakukan di pasar nasional dan internasional. Euis mengatakan, ada sekitar 500 industri kecil yang dibantu.

Euis mengatakan, pembangunan dapur sehat ini merupakan salah satu langkah untuk mengekspor gula lontar buatan Kabupaten Rote Ndao. Saat ini Direktorat Jenderal IKM belum menghitung potensi ekspor gula lontar dari kabupaten tersebut.

Euis menjelaskan, gula lontar memiliki potensi ekspor yang besar. Terdapat lima kabupaten yang sudah melakukan ekspor gula lontar yakni Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Kebumen. Nilai ekspornya mencapai 500 juta dolar AS dengan negara tujuan Korea, Cina, Jepang, dan Australia.

"Gula lontar ini kalorinya rendah, sehingga banyak yang tertarik untuk mengkonsumsi," ujar Euis.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk. Eddy Suyanto mengatakan, nilai bantuan yang diberikan untuk membangun dapur sehat tersebut sekitar Rp 300 juta dengan total luas bangunan 5.000 meter persegi untuk 500 dapur sehat. Rencananya, pembangunan dapur sehat ini ak membantu an diselesaikan dalam jangka waktu satu bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement