REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TelkomSigma menggandeng Huawei untuk menopang bisnis storage service cloud solution-nya. Kerja sama TelkomSigma-Huawei ini guna memenuhi kebutuhan seluruh korporasi dan institusi pemerintah khususnya pada sektor pendidikan.
"Kami harapkan dari kerja sama ini bisa menjadi landasan kuat menuju pendidikan Indonesia yang tidak lagi bergantung pada penggunaan kertas. Fungsi dan performa solusi penyimpanan dari Huawei mampu memenuhi kebutuhan, memberikan dukungan dan perlindungan dalam skala besar," kata CEO TelkomSigma Judi Achmadi dalam keterangannya, Kamis (15/10).
Dalam proyek ini, TelkomSigma akan menggunakan produk layanan Huawei next-generation mass storage system OceanStor UDS Storage untuk membangun bisnis online storage di sektor pendidikan Indonesia.
"Tenaga pengajar dan murid dapat mengunggah dan mengunduh serta membagi materi pelajaran ke semua peserta didik dengan solusi ini. Kita akan terus perbanyak kapasitas dalam tiga tahun ke depan," kata Judi.
Sekadar diketahui, Huawei salah satu yang diperhitungkan di dunia dalam sektor bisnis storage. Dalam laporan IDC untuk kuartal I 2015, perusahaan asal Cina ini berada pada peringkat ketujuh. Produk storage Huawei masuk dalam kuadran challenger di Gartner Magic Quadrant.
"Sebagai penyedia layanan data center dan cloud computing yang terkemuka, TelkomSigma dan Huawei akan secara aktif mempromosikan penetrasi dan pengembangan cloud computing di Indonesia," kata Judi.
TelkomSigma tahun ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5-3 triliun. Pasokan pendapatan selama ini berasal dari bisnis sistem integrasi (SI) yakni sekitar 50 persen, data center 35 persen, dan cloud computing persen. Anak usaha Telkom ini ingin meningkatkan kontribusi bisnis data center menjadi 40-45 persen di 2015.