Sabtu 10 Oct 2015 15:49 WIB

NTB Ditetapkan Jadi Sentra Bawang Merah Nasional

Bawang Merah
Foto: Republika/Prayogi
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditetapkan sebagai salah satu daerah sentra bawang merah nasional untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.

Penetapan itu ditandai dengan peluncuran ekspor bawang merah dari Bima oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono Kamino dalam rangkaian pembukaan Festival Hortikultura tingkat nasional 2015 di Kota Mataram, NTB, Sabtu (10/10).

Dia mengatakan penetapan NTB sebagai satu daerah sentra bawang merah nasional ini seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bahwa tahun 2016 impor bawang merah segar tidak diizinkan lagi.

"Kita memiliki potensi bawang merah yang luar biasa. Bahkan lahan pertanian dari Aceh sampai Marauke bisa ditamani bawang sepanjang tahun," katanya.

Oleh karena itu, target pada tahun 2016, Indonesia harus bisa mengekspor bawang dalam jumlah yang lebih besar.

"Dan NTB menjadi salah satu daerah andalan penyediaan bawang merah nasional, khususnya untuk Kabupaten Bima dan Sumbawa" katanya lagi.

Dikatakannya, bawang merah yang diekspor ke sejumlah negara antara lain ke Malaysia, Singapura, Vietnam dan beberapa negara lainnya adalah bawang dari NTB. Menurut dia produksi bawang merah di Indonesia saat ini mencapai 120 juta ton per tahun dengan luas tanam sekitar satu juta hektare.

"Sementara diekspor yang telah dilakukan selama ini sekitar 18 ribu ton hingga 30 ribu ton per tahun dan didominasi dari bawang merah Bima," katanya.

Diharapkan, dengan peluang ekspor dan telah dijadikannya NTB sebagai salah satu darah andalan penyediaan bawang nasional, NTB dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merahnya.

"Untuk mendukung ekspor bawang merah, 2016 kami telah menyusun program perluasan tanaman bawang sekitar 5.000 hingga 7.000 hektare," ujarnya.

Bawang merah sebagai salah satu jenis tanaman hortikultura memiliki pangsa pasar yang cukup bagus, dimana saat ini harga bawang di pasar induk berkisar Rp15 ribu per kilogram.

Sementara Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi menilai, penetapan NTB sebagai salah satu daerah sentra bawang merah nasional adalah tantangan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah.

"Bawang merah yang dihasilkan tentu harus memenuhi standar-standar kualitas ekspor dan ini harus menjadi perhatian bersama," katanya.

Karena itu, sambung gubernur, upaya pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani harus terus ditingkatkan termasuk untuk sarana dan teknologi yang dibutuhkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement