Jumat 09 Oct 2015 12:35 WIB

Arab Saudi Alami Krisis Finansial?

Rep: Gita Amanda/ Red: Nidia Zuraya
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman.
Foto: Reuters
Penguasa Arab Saudi, Raja Salman.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah bocoran dokumen pemerintah internal menyatakan, Raja Salman telah melarang pembelian mobil dan furnitur dinas baru serta memangkas anggaran perjalanan dan belanja infrastruktur. Penghematan ini belum pernah terjadi sebelumnya, namun kini dilakukan karena Saudi menghadapi krisis fiskal terparah akibat anjloknya harga minyak.

Dilansir The Guardian, sebuah memo rahasia dikeluarkan oleh Raja Salman ke menteri keuangan Saudi. Memo yang bocor tersebut menyajikan detail langkah-langkah penghematan ekonomi baru yang akan diterapkan di semua departemen pemerintah. Memo dikeluarkan dalam menanggapi masalah perekonomian Saudi yang menemui krisis tahun ini akibat turunnya harga minya.

Sebuah surat yang bercap kalimat, "Sangat Rahasia dan Mendesak", memberikan instruksi tegas untuk berbagai langkah penghematan. Mulai dari menghentikan proyek-proyek baru, mengakhiri pembelian kendaraan, perabotan dan peralatan baru, serta membekukan segala jenis perjanjian dan promosi. Surat juga meminta penghentian pembayaran kompensasi untuk properti dan menghentikan perjanjian sewa baru.

Pengeluaran dari anggaran dan proyek selama kuartal keempat dilarang melebihi 25 persen dari jumlah yang disepakati. Sementara untuk anggaran lain seperti perjalanan bisnis tak boleh melebihi 15 persen dari anggaran awal.

"Defisit telah meningkat setelah keputusan Salman untuk pemberian satu bulan gaji  tambahan untuk semua pegawai negara, pascanaik tahta," kata  seorang ahli Saudi di lembaga think tank Chatham House, David Butter. Butter menambahkan, keterlibatan Saudi dalam perang di Yaman juga ikut membebani keuangan Saudi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement