REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, saat ini ada 13 perusahaan di sektor tekstil dan sepatu yang sudah mengadukan kesulitannya melalui desk investasi. Dari 13 perusahaan tersebut, sebanyak 8 perusahaan sudah mengurangi kapasitas produksi dan 5 lainnya berencana akan menutup pabrik.
"Kita belum mengidentifikasi permasalahannya, kita menampung data dulu baru setelah itu melakukan komunikasi dan melihat masalahnya dimana," ujar Franky di Jakarta, Jumat (9/10).
Franky menjelaskan, sebanyak 13 perusahaan tersebut ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Yogyakarta. Rencananya, pekan depan BKPM melakukan kunjungan ke Semarang untuk mensosialisasikan Desk Investasi sekaligus akan mengundang 13 perusahaan tersebut untuk berkomunikasi, dan mencari solusi permasalahannya.
Menurut Franky, mekanisme komunikasi akan dibantu oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). Sejauh ini pemerintah telah berupaya maksimal untuk memberikaan dukungan terhadap industri tekstil dan sepatu, dengan memberikan diskon penggunaan listrik.
"Saya berharap desk ini dapat memberikan kontribusi nyata untuk menghadapi industri tekstil yang existing, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas ekspor Indonesia," kata Franky.