REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- International Monetary Fund (IMF) mengingatkan kembali kondisi keuangan dunia. IMF menilai finasial atau keuangan dunia belum stabil.
"Stabilitas keuangan global belum terjamin," kata Pejabat Senior IMF, Jose Vinals seperti dikutip laman //BBC//, Jumat (9/10).
Sebelumnya, Vinalas telah melakukan presentasi laporan mengenai kondisi kestabilan keuangan dunia. Ketika itu, ia pun memperingatkan kondisi sesungguhnya keuangan dunia pada detik ini. Meski belum terjamin, ia menegaskan, pada hakikatnya masalah ini bisa menemukan jalan keluarnya.
Vinals menjelaskan, secara umum stabilitas keuangan di negara maju telah membaik. Namun resiko ini justru mulai menuju negara berkembang.Fokus IMF sendiri lebih mencerminkan prospek terhadap isu ekonomi global yang lebih luas. Informasi ini telah dipublikasikan pada Selasa lalu.
Dari analisis IMF itu dijelaskan tentang pesan kuncinya. Menurut Vinals, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang melaju secara lambat. Ini telah terjadi selama lima tahun berturut-turut. Vinals berpendapat, itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas keuangan mereka.
IMF mengungkapkan, Cina, Thailand, Turki dan Brazil diidentifikasi sebagai negara pengguna luas kredit. Mereka telah memperluas penggunaan kartu kredit secara nyata dibandingkan dengan masa lalu.
Selain itu, terdapat laporan yang mencatat tentang pasar keuangan global. Kini, pasar keuangan global lebih sensitif terhadap perubahan kinerja ekonomi dan kebijakan Cina.