REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ditingkatkan menjadi berkisar Rp 100 triliun sampai Rp 120 triliun mulai tahun depan. Selain meningkatkan target penyaluran, mulai 2016 tingkat suku bunga KUR dipangkas dari 12 persen menjadi 9 persen per tahun.
"Pemerintah telah menyediakan dana melalui APBN untuk subsidi bunga sebesar Rp 10,5 triliun dan imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp 2,1 triliun," kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo di Jakarta, Kamis (8/10).
Kementerian Koperasi dan UKM telah memanfaatkan dan bekerja sama dengan lembaga pendamping (business development services) yang tersebar di 27 Propinsi (atau sekitar 1.125 tenaga pendamping) untuk mendampingi UMKM dalam mengakses program KUR ke perbankan.
"Demikian juga dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di 42 PLUT dengan tenaga pendamping sebanyak 252 orang untuk menyukseskan KUR," tambah Braman.
Pada tahun ini, Pemerintah menargetkan KUR sebesar Rp 30 triliun dengan tingkat suku bunga 12 persen efektif per tahun atau lebih rendah dibandingkan suku bunga sebelumnya sebesar 22 persen. KUR pada 2015 mulai diluncurkan pertengahan Agustus 2015 dan sampai dengan 5 Oktober 2015, telah tersalurkan sebesar Rp 4,35 triliun kepada 267.686 nasabah.