Kamis 08 Oct 2015 07:31 WIB

Kurs Dolar Naik-Turun karena Proyeksi IMF

 Seorang karyawan toko penukaran valuta asing menghitung uang dolar AS di tempat penukaran uang di Sarinah, Jakarta, Senin (21/9). (Republika/Agung Supriyanto)
Seorang karyawan toko penukaran valuta asing menghitung uang dolar AS di tempat penukaran uang di Sarinah, Jakarta, Senin (21/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini karena Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini.

Langkah IMF tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS mungkin menunda kenaikan suku bunganya sampai tahun depan.

IMF pada Selasa memperkirakan dalam laporan "World Economic Outlook" bahwa ekonomi global hanya akan melihat pertumbuhan 3,1 persen pada 2015. 0,2 persentase poin lebih rendah dibandingkan proyeksi lembaga itu terakhir kali pada Juli.

Laporan suram diambah data ekonomi AS lemah baru-baru ini, meredam ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun. Analis mengatakan sejumlah besar investor memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi sampai awal 2016.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,06 persen menjadi 95,515 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1252 dolar AS dari 1,1273 dolar di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,5317 dolar AS dari 1,5232 dolar pada sesi sebelumnya. Sementara Dolar Australia naik menjadi 0,7205 dolar AS dari 0,7153 dolar.

Dolar AS dibeli 119,92 yen Jepang, lebih rendah dari 120,27 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9728 franc Swiss dari 0,9670 franc Swiss dan naik tipis menjadi 1,3065 dolar Kanada dari 1,3035 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement