Ahad 04 Oct 2015 16:55 WIB

Paket Kebijakan Ekonomi Belum Membumi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Rupiah
Foto: Antara
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, baik jilid I maupun II dianggap belum membumi. Dengan kondisi ekonomi berat seperti saat ini hendaknya ada terobosan dari pemerintah.

Anggota DPD RI Abdul Azis Khafia mengatakan dengan menguatnya dolar AS saat ini, harusnya pemerintah meningkatkan semangat berdikari.

"Kenapa pemerintah tidak meningkatkan dan menguatkan ekonomi paling bawah, bukan lagi mengiba-iba pada investor," ujarnya dalam dalam forum senator untuk rakyat bertema 'Paket Ekonomi Nendang Apa?'di Jakarta, Ahad (4/10).

Hingga kini pemerintah acapkali menyalahkan faktor global sebagai penyebab memburuknya kondisi ekonomi Tanah Air. Menurut dia, paket ekonomi jilid I dan II tidak akan memberi jawaban selagi pemerintah tidak bisa mandiri.

"Paket harus membumi dan tidak hanya dirasakan oleh para elit," kata dia.

Meski begitu, Abdul mengapresiasi penggelontoran APBN yang lebih besar dari sebelumnya, terlebih lagi adanya dana desa. Sayang, aturan yang amat ketat membuat beberapa desa menolak dana tersebut karena takut.

"Mereka takut salah membuat kebijakan, bisa-bisa nanti berurusan dengan KPK," ucap Abdul.

Daripada terjerat hukum, sebagian desa memilih tidak mau menggunakan dana tersebut. Dalam konteks penguatan daerah, konsep membangun memang sejatinya dilakukan dari bawah.

"Tapi pemerintah harus percaya diri, jangan selalu menyalahkan faktor global," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement