REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --XL Axiata mengubah pinjaman dari BTMU sebesar 180 juta dolar AS ke dalam mata uang Rupiah, sekaligus melakukan percepatan pelunasan atas pinjaman sebesar 50 juta dolar AS dari Bank UOB.
Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, mengatakan, memperkuat posisi keuangan perusahaan, dilakukan perubahan pinjaman ke mata uang Rupiah serta melakukan percepatan pelunasan pinjaman dolar AS. ''Ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif perusahaan untuk secara proaktif mengurangi beban kurs,” kata Dian.
Seiring dengan agenda transformasi bisnis yang sedang dijalankan, manajemen XL telah secara jelas dan nyata menjalankan rencana untuk secara proaktif memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui rangkaian Inisiatif Pengelolaan Neraca Keuangan yang mencakup pengurangan resiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.
Sebelumnya, pada tanggal 18 September 2015 lalu, XL juga sudah mengumumkan percepatan pelunasan atas pinjaman dari Bank UOB sebesar 100 juta dolar AS yang merupakan bagian dari pinjaman eksternal dalam dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL.
Agenda transformasi bisnis yang dijalankan oleh XL diimplementasikan melalui strategi 3R yang telah berjalan sejak awal tahun 2015. Strategi 3R ini meliputi “Revamp, Rise & Reinvent”. Revamp, mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan (dari “volume” ke “value”), strategi distribusi serta meningkatkan profitabilitas produk. Rise, meningkatkan nilai brand XL melalui strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar segmen pasar yang berbeda. Reinvent, membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis.
Transformasi bisnis dilakukan untuk merespon dinamika perubahan pasar yang sangat dinamis dan fokus untuk menciptakan nilai-nilai sehingga XL dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan ke depannya.