REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menggelar pameran dan konferensi logistik yakni Indonesia Transport, Supply Chain and Logistics & Intralogistics (ITSCL & ILI) pada 7-9 Oktober 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Pameran tersebut akan menghadirkan lebih dari 320 perusahaan dari dalam dan luar negeri.
General Manager Road Panorama Exhibitions James Boey mengatakan, pameran ini akan menghadirkan lebih banyak segmen untuk mendukung industri transportasi, supply chain, dan logistik. Segmen tersebut diantaranya Truck Commercial Vehicle, E-Commerce dan Cold Chain. Segmen ini akan menjadi satu-satunya one stop shopping solution bagi industri transportasi, supply chain, logistik, dan kebutuhan dalam penanganan material.
"Upaya kolaboratif antara publik dan sektor swasta merupakan bagian integral guna mendorong solusi praktis yang akan membawa reformasi dalam sektor logistik dan rantai pasok di Indonesia," kata Boey di Jakarta, Rabu (23/9).
Boey menjelaskan, hadirnya e-commerce di Indonesia bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi yang substansial namun juga berdampak pada meningkatnya kompleksitas dalam memenuhi pengiriman di masa depan. Hal ini merupakan peluang untuk memperkenalkan segmen baru tersebut yang akan menyediakan platform khusus bagi ekosistem rantai pasok.
Pameran ini bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Logistik Freight Forwarder Indonesia (ALFI) dan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI). Pameran ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara pemerintah dan para pelaku usaha.
Boey mengatakan, pameran tersebut telah menghadirkan lebih dari 60 perusahaan dari 16 negara. Pada 2014 lalu, pameran tersebut dikunjungi oleh 4.234 pengunjung yang berasal dari 22 negara, dan di tahun ini diharapkan akan dikunjungi oleh 9.500 pengunjung.
"Segmen baru dalam pameran ini diharapkan dapat memeuhi permintaan pasar," kata Boey.
Dalam pameran tersebut juga akan menghadirkan konferensi yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Konferensi tersebut akan membahas sejumlah topik, diantaranya Tantangan dan Peluang Infrastruktur Investasi di Indonesia.