REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi setelah keputusan the Fed menunda menaikkan suku bunganya. Pada perdagangan hari ini, Senin (21/9), IHSG turun 0,097 persen atau 4,238 poin ke level 4.376,082.
Dengan ini, volatilitas IHSG kembali terjadi setelah pada akhir pekan lalu berhasil ditutup menguat. Pada Jumat (18/9), IHSG sempat menyentuh level 4.414,557 sebelum ditutup kembali turun pada level 4.380,320 poin. Level ini menguat 0,04 persen dibandingkan penutupan Kamis (17/9).
Namun pada hari ini IHSG bergerak di kisaran level terendah 4.343,413 dan tertingginya 4.382,24. Pergerakan ini hanya ditopang empat indeks saham sektoral yang menghijau.
Indeks saham sektor infrastruktur memimpin penguatan dengan berhasil naik 0,73 persen. Indeks saham sektor perdagangan jasa dan investasi berada di posisi berikutnya dengan menguat 0,68 persen.
Sementara, sektor industri kimia dasar menjadi yang berkinerja paling buruk hari ini dengan turun 0,968 persen. Berikutnya ada sektor finansial yang juga melemah, yaitu sejauh 0,664 persen.
Transaksi di pasar saham hari ini juga diwarnai aksi jual asing yang tinggi. Asing mencatatkan nilai jual sebesar Rp 1,416triliun. Sementara nett sell asing yang tercatat dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 449,6miliar. Dengan ini, sepanjang tahun 2015 catatan nett sell oleh investor asing bertambah menjadi Rp 11,037triliun.
Dari sisi investor dalam negeri, masih tercatat aksi beli yang lebih mendominasi. Investor domestik melakukan aksi beli mencapai nilai Rp 2,934triliun, lebih banyak dari aksi jual senilai Rp 2,485triliun.