REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 hanya sekitar lima persen.
"Bisa capai lima persen saja sudah hebat karena perekonomian nasional memang terganggu. Dewasa ini pertumbuhan ekonomi masih 4,7 hingga 4,8 persen," katanya di Medan, Sabtu.
Perkiraan itu disampaikannya usai pertemuan silaturahim dengan jajaran pengurus dan anggota Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut untuk membahas dan berdiskusi soal perekonomian dewasa ini.
Menurut Suryo, perlambatan ekonomi akibat krisis global yang membuat permintaan dan harga jual komoditas turun dan melemahnya kemampuan daya beli masyarakat.
Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah juga sangat mempengaruhi.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka diperlukan banyak langkah dan kebijakan yang mendukung pergerakan ekonomi seperti mempercepat dan memperbanyak belanja negara.
Dengan adanya pelaksanaan proyek, maka terjadi pergerakan ekonomi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Dengan langkah-langkah itu diharapkan pertumbuhan ekonomi seperti yang ditargetkan pemerintah setelah revisi menjadi sebesar 5,2 persen bisa tercapai," katanya.
Pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi yang kurang membaik tahun ini bisa pulih pada 2016, meski pemeirntah juga sudah merevisi angka pertumbuhan tersebut.
"Memang untuk 2016, masih tetap ada keraguan bisa membaik dengan cepat, apalagi kalau pemerintah tidak membuat berbagai deregulasi termasuk menjalankan secara benar dan baik paket kebijakan ekonomi yang dibuat Presiden Jokowi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 sudah direvisi menjadi kisaran 5,5 persen hingga enam persen dari asumsi sebelumnya yang 5,8 persen hingga 6,2 persen.
Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2015 masih bisa di atas angka nasional.
Asumsi itu mengacu pada pertumbuhan ekonomi Sumut hingga Juni yang sudah mencapai 5,11 persen."Meski melambat, tetapi pertumbuhan ekonomi Sumut rata-rata selalu di atas angka nasional," katanya.