REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan pada Jum'at (18/9). Merosotnya saham AS tersebut menjadi yang terendah dalam dua pekan terakhir.
Hal ini dikarenakan terjadinya kelanjutan aksi penjualan saham oleh para investor yang dipicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Dengan ketidakpastian, dikutip dari Wall Street Journal, dimana Fed masih menahan suku bunganya tengah memicu penjualan saham pada putaran terakhir pekan ini.
Perbankan dan manajer aset yang telah berharap mendapatkan keuntungan dengan terjadinya kenaikan suku bunga justru menjual sahamnya. Saham Dow Jones Industrial Average turun 1,7 persen dari poin 290,16 atau ke poin 16.384,58.
Sementara S & P 500 melorot 1,6 persen dari poin 32,17 ke 1.958,03 sedang Nasdaq Composite Index turun 1,4 persen dari poin 66,72 ke poin 4.827,23.
Penurunan terbesar yakni Goldman Sachs Group dan JP Morgan Chase yang masing-masing jatuh 3 persen dan 2,7 persen. Sejumlah investor berpandangan ketidak pastian Fed menaikan suku bunga menjadi tanda adanya potensi lemahnya AS terhadap kondisi perlambatan ekonomi Cina dan sejumlah negara berkembang lainnya.