Sabtu 19 Sep 2015 13:10 WIB

Listrik 315 MW Siap Dibangun

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Dwi Murdaningsih
PLN
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar Ekspansi kapasitas 1×315 MW siap dibangun. Proyek ini merupakan bagian dari program listrik 35 ribu Megawatt (MW). Hal ini menyusul ditandatanganinya dokumen kontrak engineering, procurement, construction (EPC) antar PLN dengan Konsorsium Sumitomo Corporation – Black and Veatch International Company – PT Satyamitra Surya Perkasa di PLN Kantor Pusat Jakarta, kemarin.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Nasri Sebayang dan General Manager Departemen EPC Pembangkit No.1 Sumitomo Corporation Yuji Watanabe. PLTU Lontar Ekspansi 1×315 MW ini akan dibangun di area seluas kurang lebih11 hektar yang berlokasi di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, satu lokasi dengan PLTU 3 Banten – Lontar. "Ditargetkan dibangun dalam waktu 42 bulan setelah kontrak efektif," kata sekretaris perusahaan PT PLN Adi Supriono dalam siaran persnya, Sabtu (19/9).

 

Saat ini PLTU 3 Banten – Lontar, yang dikenal dengan nama PLTU Lontar, memiliki tiga unit pembangkit kapasitas masing-masing unit 315 megawatt sehingga total kapasitas tenaga listrik yang dihasilkan 945 MW. Daya listrik yang dihasilkan PLTU Lontar disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kV (SUTT) sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk Teluk Naga dan sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk New Tangerang.

"Pembangunan PLTU Lontar ini ditujukan untuk memperkuat pasokan tenaga listrik di area Jakarta dan sekitarnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali," kata Adi. PLTU 3 Banten – Lontar merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW tahap 1 (FTP-1).

 

Seperti diketahui, pemerintah pada 4 Mei 2015 lalu meluncurkan program 35 ribu MW. Dari program ini, 10 ribu MW atau 35 proyek akan dikerjakan oleh PLN dan 25 ribu MW atau 74 proyek mengundang pihak swasta. 70 tahun sejak PLN berdiri pada 1945, kapasitas terpasang di Indonesia mencapai sekitar 50 ribu MW.

Jumlah itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang tumbuh pesat. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar lima hingga enam persen per tahun dan angka rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 84 persen, kebutuhan listrik tumbuh sekitar delapan sampai sembilan persen per tahun. Untuk itu setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 7.000 Megawatt atau dalam lima tahun ke depan dibutuhkan tambahan 35 ribu Mega Watt. PLN bersama pemerintah dan swasta bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement