REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, YLKI mendesak pada Kemendag untuk tetap melarang penjualan miras di mini market modern, dan menolak relaksasi regulasi penjualan miras. Menurut Tulus, Miras adalah barang yang dikenai cukai, sehingga sudah sepantasnya penjualan miras harus dibatasi dengan ketat.
Karena, sambung dia, prinsip barang yang dikenai cukai adalah barang legal tetapi terbatas. Penjualannya pun harus seketat mungkin, sehingga tidak gampang diakses oleh masyarakat, apalagi anak-anak dan remaja.
Dengan membolehkan kembali miras dijual di mini market, jelas Mendag melanggar UU Cukai dimaksud. Sebab kini mini market modern menjamur di semua pelosok, nyaris tanpa kendali. Oleh karena itu miras harus dijual sangat ketat. Bahkan termasuk rokok, karena rokok juga barang yang kenai cukai.
"Miras dan rokok setali tiga uang, merupakan barang yang menjadi media untuk konsumsi narkoba," kata Tulus.
Jadi, lanjut Tulus, bila miras dijual bebas, berarti Mendag pro konsumsi narkoba makin marak. Dan ini bertentangan dengan kredo Presiden Jokowi yang menyatakan perang dengan narkoba.