Rabu 16 Sep 2015 18:56 WIB

'Perlu Rp 40 Triliun Realisasikan Program Satu Juta Rumah'

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank BTN
Foto: Republika/Prayogi
Bank BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan, program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah akan bergulir setiap tahun. Hanya saja tak bisa langsung selesai.

"Pembangunan perumahan perlu tiga sampai lima bulan, kalau berbentuk apartemen atau rusun perlu dua sampai tiga tahun," jelas Direktur Utama BTN Maryono, di Jakarta, Rabu, (16/9). Hal itu mendorong BTN bekerja sama dengan Bank ICBC dari sisi pembiayaan.

Bank ICBC memberikan pinjaman sebanyak 5 miliar yuan yang dapat ditarik dalam bentuk rupiah. "Upaya kerjasama ini dilatarbelakangi kebutuhan rumah yang layak di Indonesia dan diperkirakan backlog 15 juta perumahan di Indonesia dan BTN jadi pemain utamanya," jelasnya.

Maryono mengatakan, ke depannya berencana menerbitkan obligasi, serta mengkaji IDB dan World Bank untuk diajak kerjasama juga. "Dalam hal ini pendanaan yang kita butuhkan untuk satu juta rumah tahun ini saja sekitar Rp 40 triliun maka perlu pembiayaan," jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Maryono menyebutkan, aset BTN kini mencapai Rp 155 triliun dan pembiayaan di KPR Rp 125 triliun. Pada semester I laba BTN juga menyentuh Rp 853 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement