REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menerima pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia. Pinjaman sebesar 5 miliar yuan atau setara Rp 11,4 triliun itu untuk mendukung program satu juta rumah.
"Kami menyambut positif atas terselenggaranya kerjasama dengan ICBC untuk turut mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah bawah," ujar Direktur Utama BTN Maryono, di Jakarta, Rabu, (16/4). Ia menambahkan, kebutuhan rumah untuk masyarakat belum menurun bahkan semakin bertambah.
Hal ini menunjukkan, terjadi kesenjangan antara ketersediaan rumah dengan kebutuhan rumah di pasar. Maryono berharap pembiayaan tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah program perumahan di Indonesia.
"Tak dipungkiri kendalanya ada pada penyediaan lahan, namun perizinan telah diperbaiki pemerintah, untuk mengantisipasinya masih perlu dana," jelasnya. Pinjaman ini sendiri pencairannya akan dilakukan secara bertahap selama 10 tahun, tapi tahap pertama sebanyak Rp 1 triliun.
Direktur Utama ICBC Indonesia Shen Xiaoqi menambahkan, momentum ini sangat penting bagi ICBC Indonesia dalam menjalani perannya untuk menjembatani sektor keuangan antara Indonesia dan Cina. Selain itu, kerjasama itu juga menegaskan komitmen ICBC untuk mengambil peran lebih besar dalam mengembangkan perekonomian Indonesia.
Tak hanya mendukung pembiayaan infrastruktur dan pembangunan perumahan, kerjasama ini pun meliputi pembelian aset KPR BTN, kredit sindikasi atau pembiayaan lainnya. Sebagai tahap awal dari MoU, BTN bersama ICBC turut menandatangani perjanjian kerjasama Fasilitas Pinjaman Bilateral sebanyak Rp 1 triliun untuk program satu juta rumah.