Selasa 15 Sep 2015 20:00 WIB

Bank-Bank Syariah Manfaatkan Excuting-Channeling

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Bank Syariah
Bank Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk tetap menumbuhkan pembiayaan, Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri memanfaatkan pembiayaan pola executing dan channeling.

Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Endy Abdurrahman mengatakan, sejauh ini pembiayaan executing dan channeling tetap tumbuh meski harus diakui ada perlambatan akibat pelemahan ekonomi.

Endy melihat tidak ada opsi lain selain harus tetap tumbuh. "Tantangan ada pada bagaimana menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Yang penting jaga kualitas dan kehati-hatian," kata Endy.

Outstanding pembiayaan skema channeling Bank Muamalat per 31 Agustus 2015 mencapai Rp 1,7 triliun dengan 104.830 akun. Sementara outstanding pembiayaan skema executing per Agustus 2015 mencapai Rp 910,26 miliar.

Pembiayaan channeling Bank Muamalat difokuskan pada perusahaan pembiayaan, khususnya untuk pembelian kendaraan roda dua dan roda empat. Bank Muamalat telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan nasional yang bergerak di segmen pembiayaan kendaraan baru maupun bekas.

Sementara pembiayaan executing, Bank Muamalat menyasar bidang jasa pembiayaan dengan memfokuskan pembiayaan segmen korporasi (b2b). Bank Muamalat menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan nasional untuk meningkatkan penambahan modal kerja bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

Sampai Agustus 2015, porsi total pembiayaan channeling ke perusahaan pembiayaan telah mencapai Rp 2,1 triliun atau 17,6 persen dari total pembiayaan konsumer Bank Muamalat sebesar Rp 12 triliun.

Sementara porsi pembiayaan executing per Agustus sebesar Rp 910,26 miliar atau 4,5 persen dari total pembiayaan segmen korporasi sebesar Rp 20,207 triliun.

Soal target pembiayaan channeling, Endy mengatakan Bank Muamalat akan menyesuaikan dengan perkembangan pasar otomotif. Namun, pertumbuhan pembiayaan channeling diupayakan tetap positif.

Untuk pembiayaan executing, sampai akhir tahun ini Bank Muamalat menargetkan bisa mencapai Rp 1,308 miliar atau 5,55 persen dari total pembiayaan segmen korporasi yang dialokasikan sebesar Rp 23,555 triliun.

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto berhapa bulan ini sudah bisa implementasi kerjasama pembiayaan executing dan channeling dengan Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance sekitar Rp 100 miliar. "Hingga akhir tahun ini semoga bisa sampai Rp 500 miliar," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement