Selasa 15 Sep 2015 15:00 WIB

Pengusaha Retail Siap Buka Minimarket di Daerah Perbatasan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mini market
Mini market

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) berencana untuk membuka toko modern di sejumlah daerah perbatasan di Indonesia. Saat ini, Aprindo sedang mempelajari demografi dan barang apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat di perbatasan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Roy Nicholas Mandey mengatakan, saat ini masyarakat perbatasan disinyalir berbelanja ke negara seberang karena tidak tersedia toko retail dan harganya cenderung lebih murah. Roy menjelaskan, masyarakat perbatasan lebih banyak membutuhkan barang pokok sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, dan mie instan.

"Bagi kita gak sulit untuk menerapkan, asalkan populasi dan kebutuhannya jelas, kalau masalah harga kita bisa cari alternatifnya," ujar Roy di Jakarta, Selasa (15/9).

Roy mengatakan, untuk tahap awal pada tahun depan akan dibangun toko modern di daerah Entikong sebagai proyek percontohan. Entikong dipilih karena daerah tersebut dinilai cukup maju dan toko modern yang dibangun yakni jenis minimarket. Investasi untuk membangun toko modern tersebut sekitar Rp. 400 juta.

"Mudah-mudahan tahun depan bisa realisasi, karena kita ingin hadir di masyarakat," kata Roy.

Menurut Roy, pembangunan toko modern di daerah perbatasan membutuhkan dukungan pemerintah seperti halnya Gerai Maritim yang diluncurkan beberapa bulan lalu. Dalam proyek Gerai Maritim tersebut, pemerintah memberikan bantuan kapal untuk mengangkut logistik sehingga harganya bisa lebih murah.

Untuk pembangunan toko modern di perbatasan, pelaku usaha membutuhkan kemudahan lokasi. Diharapkan lokasi pembangunan toko modern nantinya bisa berdekatan dengan jalan utama agar bisa mendapatkan pangsa pasar di masyarakat.

"Kita butuh data demografi perbatasan supaya bisa menghitung, karena gak mungkin kita hadir lalu rugi, oleh karena itu kita akan melakukan survey di perbatasan," kata Roy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement