Selasa 15 Sep 2015 10:17 WIB

Pelaku Pasar Tunggu Kejelasan dari The Fed

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
The Federal Reserve Bank of New York (File)
Foto: en.wikipedia.org
The Federal Reserve Bank of New York (File)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Wait and see jelang RDG-Bank Indonesia dan FOMC Meeting The Fed menimbulkan sikap galau pada pelaku pasar. Tidak hanya itu, laju rupiah yang kembali melonjak menahan laju IHSG untuk dapat naik lebih tinggi.

Meski tercatat di pasar valas global laju dolar AS cenderung menurun namun masih dapat lebih terbatas. "Adanya penilaian akan cenderung melemahnya laju harga minyak mentah global menjadi pukulan telak bagi pergerakan harga komoditas global yang cenderung mengalami pelemahan," ujar kepala analis saham PT NH Korindo Securities Reza Priyambada, Selasa (15/9).

Akibatnya laju dolar AS pun dapat kembali bertahan tidak melemah lebih dalam. Imbasnya tentu pada laju rupiah yang kembali mengalami pelemahan. "Siklus pelemahan jelang rapat bank sentral pun kembali terjadi dimana pasca menguat, laju rupiah kembali turun," ujarnya.

Reza cukup mengapresiasi penguatan rupiah di tengah masih adanya tren penurunan. Namun demikian, penguatan kali ini masih membutuhkan konfirmasi selanjutnya untuk mempertahankan akan adanya penguatan lanjutan. Jika gagal bertahan, maka rupiah dapat berpotensi kembali mengalami pelemahannya. Jikapun terjadi penguatan maka sifatnya cenderung terbatas.

Tetap cermati sentimen yang akan dirilis dimana dapat berimbas negatif pada laju rupiah. "Dengan pergerakan rupiah yang kembali melemah maka akan memunculkan spekulasi akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah," kata dia.

Belum adanya kejelasan akan hasil rapat The Fed memberikan imbas volatilitas yang cukup tinggi. Tetap cermati sentimen yang akan dirilis dimana dapat berimbas negatif pada laju rupiah. Laju rupiah di bawah target resisten 14.315. Rp 14.330-14.315 (kurs tengah BI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement