REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyelenggarakan sensus ekonomi 2016 untuk mendapatkan data terbaru terkait sektor usaha di Indonesia. Kepala BPS Suryamin memprediksi jumlah usaha akan meningkat menjadi 28 juta usaha melalui sensus ini.
Suryamin menjelaskan, jumlah usaha dalam tiga sensus yang telah dilakukan pada 1986, 1996, dan 2006 selalu mengalami kenaikan sekitar 6-7 juta usaha. Pada sensus ekonomi 2006, jumlah usaha yang terdapat di Indonesia tercatat sebanyak 22,6 juta usaha.
"Dalam setiap sensus selalu ada kenaikan sekitar 20-30 persen. Sensus berikutnya mungkin hampir sama," kata Suryamin di kantornya, Senin (14/9).
Deputi Bidang Statistik Distribusii dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo berharap semua elemen masyarakat dapat membantu menyukseskan sensus ekonomi 2016. Dia menjamin BPS akan merahasiakan rincian data setiap perusahaan kepada siapapun.
"Jangan takut, data dijamin akan dirahasiakan. Itu sudah diatur dalam UU No 16 tahun 1997," tegas Sasmito.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande mengatakan, data sensus ekonomi ini akan bermanfaat bagi pengusaha ritel. Melalui data tersebut, pengusaha bisa mendapatkan informasi detail mengenai wilayah-wilayah mana saja yang memiliki prospek bagus. "Data bisa jadi acuan kami untuk melakukan ekspansi bisnis ke daerah yang strategis," ucap dia.