REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bank DBS berhasil meraih gelar sebagai “Bank Teraman di Asia”. Gelar itu diraih selama tujuh tahun berturut-turut dari Majalah Global Finance.
Bank DBS menduduki peringkat ke-11 pada daftar bank teraman di dunia, atau naik satu peringkat dari tahun sebelumnya. DBS juga berhasil mempertahankan posisinya di ranking ke-2 pada daftar Bank Komersial Teraman di dunia, yang terdiri dari lembaga keuangan yang tidak dijamin oleh pemerintah.
“Tahun lalu merupakan tahun yang fluktuatif bagi perusahaan dan investor, beberapa pasar terbesar di kawasan pun telah mengalami volatilitas yang intens dan perubahan besar pada pasar,” kata, Direktur Editorial dan Penerbitan di Global Finance, Joseph Giarraputo dalam rilis pada Republika.co.id, Kamis (10/9) malam.
Risiko geopolitik, kata Joseph, tetap menjadi perhatian utama di berbagai kawasan di dunia, seperti Eropa, Timur Tengah dan Asia. Peringkat ini dianggap dapat menjadi alat yang objektif bagi perusahaan dan investor untuk mengevaluasi stabilitas dan keamanan perbankan dunia - baik secara global maupun regional.
Sementara itu, Piyush Gupta, CEO Bank DBS mengatakan pihaknya merasa terhormat atas penghargaan ini. Tahun ini, kata dia, ditandai dengan melambatnya pertumbuhan dan pasar yang sangat fluktuatif di seluruh wilayah. Meski begitu, DBS berhasil mencetak rekor laba bersih tertinggi pada semester pertama.
"Mendapatkan peringkat yang tinggi di Global Finance merupakan bukti ketangguhan perusahaan, juga tata kelola dan proses manajemen risiko yang kuat yang menopang bisnis kami," ujarnya.
Sejak 1992, peringkat ini telah menjadi standar yang diakui kelayakannya di dunia keuangan. Bank-bank yang masuk dalam daftar tersebut dipilih melalui evaluasi penilaian rating kredit jangka panjang – dari Moody , Standard & Poor dan Fitch Ratings - dan total aset 500 bank terbesar di seluruh dunia.
Pengetahuan yang mendalam mengenai pasar Asia, produk-produk inovatif, peringkat kredit yang tinggi dan neraca yang kuat telah memosisikan Bank DBS untuk terus tumbuh dan menangkap peluang di wilayah ini. DBS mencatatkan rekor laba bersih tertinggi sebesar 2,39 miliar dolar Singapura untuk semester pertama 2015. Tanpa menyertakan keuntungan sebelumnya, laba bersih naik 12 persen menjadi 2,25 miliar dolar Singapura.