Kamis 10 Sep 2015 14:28 WIB

Realisasi Industri Hulu Perlu Dipercepat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Muliaman D. Hadad (tengah), Rosan P. Roeslani (kiri), DAN Firdaus Djaelani saat pembukaan Seminar Nasional Revitalisasi Modal Ventura, Jakarta, Senin (27/4).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Muliaman D. Hadad (tengah), Rosan P. Roeslani (kiri), DAN Firdaus Djaelani saat pembukaan Seminar Nasional Revitalisasi Modal Ventura, Jakarta, Senin (27/4).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P. Roeslani mengatakan, Kadin Indonesia mendorong pemerintah untuk mempercepat realisasi pembangunan kilang minyak di Indonesia yang sudah cukup lama tertunda. Kehadiran smelter dan kilang minyak pada sektor hulu industri, akan memberikan nilai tambah pada komoditas atau produk yang dihasilkan.

"Pemerintah sudah menunjukkan dukungan pada pertumbuhan sektor industri, salah satunya melalui peresmian smelter nikel di Morowali  oleh Presiden Jokowi, oleh karena itu Kadin mendorong pemerintah untuk mempercepat realisasi industri hulu," ujar Rosan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/9).

Menurut Rosan, Indonesia tidak hanya dikenal sebagai pengekspor bahan mentah, tetapi juga mampu menghasilkan produk turunan dengan nilai jual yang lebih tinggi. Selain itu, industri hulu akan menghidupkan produk turunan, industri pengolahan, dan lini-lini bisnis terkait. Rosan mengatakan, realisasi industri hulu memiliki efek berantai yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara luas.

Rosan mengatakan, Kadin Indonesia mendukung rencana pemerintah  yang telah mengeluarkan paket kebijakan untuk mendukung pertumbuhan industri nasional. Menurutnya, dampak penurunan ekonomi telah dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya yakni adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement