Rabu 09 Sep 2015 21:24 WIB

BII Maybank Syariah Harap NPF Tahun Ini Lebih Baik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
BII
Foto: Prayogi/Republika
BII

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank syariah melakukan restrukturisasi untuk membantu menekan rasio pembiayaan bermasalah. Strategi lain seperti diversifikasi produk dan layanan syariah juga didorong.

Head Shariah Business Banking BII Maybank Dandy Suprandono mengatakan, pertumbuhan di paruh pertama 2015 lebih bagus dibanding tahun lalu. Per Juni 2015, aset UUS BII Maybank mencapai Rp 9,7 triliun.

Diakui Dandy, tahun ini agak menantang bagi bisnis perbankan. UUS BII Maybank berharap pertumbuhan bisa sesuai target hingga akhir tahun.

Secara umum industri memang lesu, tapi pembiayaan UUS BII Maybank berhasil tumbuh 100 persen di semester pertama 2015 ini dibanding tahun lalu. Tumbuh selektif jadi salah satu kunci menjaga pertumbuhan UUS BII Maybank.

Strategi ShariaFirst efektif mendorong pertumbuhan bisnis UUS BII Maybank. Tahun lalu layanan syaria hanya ada di delapan regional dan awal 2015 sudah ini ada sudah dijalankan di semua regional BII (12 regional).

"Awalnya fokus di Jawa, sekarang lebih luas. Strategi Sharia First itu efektif," kata Dandy.

Fokus UUS BII Maybank sekarang juga pada edukasi internal sehingga cabang-cabang lebih paham mengenai pola layanan dan produk syariah.

Segmen pembiayaan mereka pun masih di korporasi, komersial dan ritel dengan komposisi imbang masing-masing sekitar 33 persen. Tanpa menyebut angka, Dandy berharap NPF dan laba tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu.

Dari data BII Maybank, total pembiayaan syariah tumbuh 50,8 persen dari Rp 4,9 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp 7,4 triliun pada Juni 2015 dan menyumbangkan tujuh persen dari total portofolio kredit bank.

Laba bersih perbankan syariah meningkat tajam dari rugi sebesar Rp 27 miliar pada Juni 2014 menjadi Rp 107 miliar di Juni 2015.

Aset per Juni 2015 sebesar Rp 9, 681 triliun dari Rp 7,179 triliun per di Desember 2014. NPF gross Juni 2015 sebesar 6,52 persen dan NPF nett 4,91 persen serta FDR 143,78 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement