REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengarahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) untuk mempersiapkan pembangunan kilang dan penyimpanan untuk jangka panjang. Selain itu, perusahaan pelat merah itu diminta merevisi harga avtur dan efisiensi penggunaan dolar AS.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden memberikan arahan mulai dari sekarang sampai tahun depan segera disiapkan untuk membangun kilang dan penyimpanan untuk jangka panjang.
''Mudah-mudahan pada 2018 sudah terselesaikan,'' kata dia seusai rapat terbatas persediaan BBM Pertamina, Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/9).
Pramono melanjutkan, Pertamina juga diminta mengurangi penggunaan dolar AS. Pasalnya, kebutuhan dolar AS Pertamina tertinggi dibandingkan perusahaan apa pun di Indonesia. Penggunaan sekitar 60-80 juta dolar AS per hari.
Pramono menambahkan, Presiden juga menugaskan direktur Pertamina untuk menekan harga avtur agar bisa bersaing di kancah internasional. Pasanya, harga avtur Indonesia lebih tinggi dibandingkan avtur internasional.
Dia menerangkan, langkah tersebut bertujuan agar setiap pesawat yang transit di Singapura untuk mengisi bahan bakar bisa beralih ke Indonesia.