Selasa 08 Sep 2015 21:15 WIB
Rupiah Melemah

Rupiah Rp 15 Ribu per Dolar AS, Pengaruhi Kredit Macet

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Djibril Muhammad
 Pekerja melintas saat melakukan aktifitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Kamis (6/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melintas saat melakukan aktifitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perbankan mulai tak sehat bila kurs rupiah mencapai Rp 15 ribu per dolar AS. Kredit bermasalah (NPL) pun akan terpengaruh.

Kendati demikian, menurut plt Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan keadaan perbankan sekarang masih sehat.

"Kalau kita lihat di tingkat kecukupan modal bank di level 20 persen masih tinggi. Sedangkan kalau kita lihat gross NPL bank di 2,6 persen masih rendah," jelasnya di Jakarta, Selasa, (8/9).

Ia menambahkan, bila NPL bank naik ke tingkat tiga atau empat persen, industri perbankan masih bisa menyerap kerugian yang terjadi. Fauzi menyatakan, kesehatan perbankan Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan pada krisis 2008.

"Di 2008 lalu, 3,5 persen rasio kecukupan modalnya. Rata-rata perbankan saat ini masih sekitar 20 persen atau di atas CAR, di 2008 lalu sebesar 17 persen," ungkapnya. Ia melanjutkan, berdasarkan indeks stabilitas perbankan LPS, mata uang rupiah di level Rp 14.200 masih relatif aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement