Senin 07 Sep 2015 16:28 WIB

'Ada Kegiatan Ekonomi Virtual, tapi Pemerintah...'

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Djibril Muhammad
Petugas sedang mengecek jalur telekomunikasi di ruangan Network Operation Center Telkomsel,Jakarta, Selasa (7/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang mengecek jalur telekomunikasi di ruangan Network Operation Center Telkomsel,Jakarta, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Kahlil Rowter menilai pemerintah ingin meningkatkan sektor telekomunikasi. Hal ini terlihat dari ambang batas yang ditentukan Menteri Keuangan untuk industri telekomunikasi sebesar Rp 500 miliar, sedangkan industri lain mencapai Rp 1 miliar.

Menurutnya, sektor telekomunikasi bisa lebih berkembang bila mampu membuat pasar. Saat ini Indonesia merupakan negara yang cukup aktif menggunakan internet.

Kahlil menyatakan, penggunaan aplikasi Facebook dan WhatsApp sebenarnya merupakan nilai tambah di Indonesia. "Ini ada kegiatan ekonomi virtual, tapi pemerintah tidak mendapat apa pun," tambahnya.

Ia menegaskan, pemerintah perlu memikirkan cara untuk memanfaatkan penggunaan aplikasi tersebut, agar bisa menjadi pemasukan bagi negara, dan memperkuat kurs rupiah. "Jadi bukan hanya mengundang investor asing masuk, tapi mencegah kebocoran valas juga penting," tutur Kahlil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement