REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menilai saat ini hampir sebagian besar pelaksana pembangunan yang menghindari proyek pemerintah
"Saat ini bukan saja pejabat yang takut cairkan anggaran, tapi tidak sedikit kontraktor, konsultan, bahkan notaris menghindari proyek pemerintah," tulis Said di akun Twitternya, @saiddidu, Selasa (1/9).
Menurut Said, rendahnya daya serap APBN atau APBD menyebabkan para kontraktor enggan mengerjakan proyek pemerintah. Alasannya, sekali mendapattkan kontrak dari pemerintah, terkadang kontraktor bisa jadi "sponsor" acara secara terus menerus.
"Atau dengan kata lain menjadi ATM pihak-pihak tertentu," kata Said.
Bahkan, sambung Said, saat ini notaris pun jarang yang mau menjadi notariat transaksi pemerintah karena takut tersangkut kasus hukum.