REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI BARAT -- Pelemahan ekonomi global yang terjadi di banyak negara rupanya tak memengaruhi wisawatan mancanegara untuk datang ke kawasan Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Taman Nasional Komodo, Helmy, mengatakan jumlah pengunjung tetap stabil bahkan cenderung meningkat. "Tidak terpengaruh, turis asing tetap banyak datang," katanya saat menemani rombongan wartawan di Pulau Rinca, salah satu pulau di Taman Nasional Komodo, Selasa (1/9).
Bahkan, menurut Helmy, saat ini merupakan peak season datangnya turis asing ke TN Komodo. Setiap harinya mereka datang silih berganti ke Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar, tiga pulau di Taman Nasional Komodo yang dibuka untuk umum.
Sepanjang periode Januari sampai Juni 2015 saja, tercatat sudah ada 34.218 turis berkunjung ke taman nasional yang menjadi rumah bagi hewan purba komodo tersebut. Jumlah ini melonjak drastis di banding 2014 yang hanya 15.428 turis.
Sejak ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh Keajaiban Dunia Baru pada 2012, Taman Nasional Komodo memang menjadi perhatian publik dunia. Hal ini kemudian mengundang para turis untuk datang. Kedatangan turis-turis tersebut juga otomatis meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Sepanjang tahun ini saja, sambung Helmy, Taman Nasional Komodo telah menyumbang pendapatan negara sebanyak Rp 11 miliar yang didapat dari penjualan tiket. Jumlah ini meningkat pesat dari pendapatan tahun lalu yang hanya Rp 5 miliar.
Turis asing yang datang ke Taman Nasional Komodo harus membayar tiket masuk sebesar Rp 150 ribu per orang. Namun, saat peak season harganya naik menjadi Rp 225 ribu. Namun, khusus turis lokal, hanya akan dibebankan biaya masuk Rp 5 ribu saja. "Harga itu sudah diatur dalam PP," kata Helmy.
Salah satu turis asing asal Italia, Lidya, mengaku cukup terkesan dengan komodo. Ia menuturkan, negaranya juga tengah mengalami krisis. Namun, hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk bepergian ke luar negeri.
"Krisis ekonomi sudah mulai terasa, tapi saya kan punya pekerjaan. Saya juga sudah punya anggaran untuk travelling ke luar negeri," kata Lidya.