Ahad 30 Aug 2015 19:51 WIB

Konsumsi Listrik RI Masih Lebih Rendah dari Malaysia dan Singapura

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8).   (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tak memungkiri jika kondisi konsumsi energi listrik di Indonesia masih rendah, bahkan tertinggal dari negara-negara tetangga sepeti Malaysia dan Singapura.

Masih banyaknya daerah-daerah di Indonesia yang kekurangan pasokan energi listrik, ia nilai menjadi salah satu alasannya. Sudirman mengatakan, jika konsumsi listrik dihitung secara perkapita, maka Indonesia kalah telak dengan Malaysia dan Singapura.

"Konsumsi listrik per kapita kita memang lebih rendah ketimbang Malaysia dan Singapura yang bisa 10 kali lipat dari kita," ujarnya dalam acara diskusi energi di Gedung Dewan Pers,  Jakarta Pusat, Ahad (30/8).

Ia menambahkan, apabila dihitung penggunaan listrik nasional, rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai 87 persen. Berdasarkan hal tersebut, ia memastikan belum semua daerah di Indonesia mendapatkan akses listrik yang memadai.

Hal tersebut, lanjutnya, menjadi salah satu faktor mengapa konsumsi listrik Indonesia tertinggal dibandingkan Malaysia dan Singapura. Ia mengaku, komplain soal kekurangan listrik masih cukup banyak seperti di Batam.

Pemerintah, kata dia, tidak tinggal diam melihat permasalahan ini. Sejumlah langkah diambil demi menuntaskan masalah kekurangan listrik, salah satunya dengan program listrik 35 ribu Mega Watt (MW).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement