Ahad 30 Aug 2015 19:13 WIB

IMM: Pemerintah Jangan Santai Hadapi Pelemahan Ekonomi

Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Andhika Wahyu
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Beni Parmula menilai pemerintahan Joko Widodo tidak memiliki langkah strategis dan kongkret untuk membenahi kondisi ekonomi yang melemah. Harga-harga kebutuhan yang saat ini melonjak tajam, kemampuan daya beli masyarakat yang menurun drastis, kata Beni, semestinya jadi pekerjaan utama pemerintah untuk segera diatasi.

"Sikap pemerintah masih menganggap biasa, padahal tingginya pelemahan tersebut telah mengkhawatirkan berbagai pihak. Bahkan Bank Indonesia (BI) mengungkapkan krisis ekonomi ini terbilang masih baik," ujar Beni usai acara Focus Group Discussion Kelompok Cipayung Plus di Jakarta, Ahad (30/8).

Dengan indikator angka inflasi yang bertengger di 0,93 persen dan defisit transaksi berjalan yang menurun ke 2,3 persen, BI menilai depresiasi rupiah masih lebih baik bila dibandingkan negara berkembang lain. Secara tahunan, depresiasi rupiah memang mencapai 8 persen.

"Namun, secara month to date, depresiasi hanya 1 persen, sementara negara-negara ASEAN mencapai lebih dari 1,5 persen," kata dia.

Pemerintah, kata Beni, jangan bersikap santai dan seolah kondisi ekonomi bangsa baik-baik saja. Jika tidak segera ditanggulangi dengan terobosan-terobosan strategi yang kongkret untuk mengantisipasi kondisi yang semakin tidak menentu, ke depan gejala-gejala krisis ekonomi ini bisa berujung pada krisis kepercayaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement