Ahad 30 Aug 2015 02:30 WIB

UMKM Jadi Penolong Ekonomi Indonesia

Rep: c05/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Institute for Developement of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati (kanan).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Institute for Developement of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta bisa memperkuat UMKM untuk menghadapi pelemahan ekonomi. Direktur Eksekutif INDEF, Enni Sri Hartati berpandangan saat ini pemerintah masih sebatas fokus saja pada pelaku usaha skala besar saja. Dimana jumlahnya kecil sekali yakni hanya sebesar satu persen saja.

"Penguatan UMKM mesti diperkuat saat ini. Ibaratnya UMKM dapat menjadi dewa penolong bagi Indonesia," ujarnya dalam sebuah diskusi di daerah Cikini, Sabtu (29/8).

Hal ini bukannya tanpa alasan mendasar. Sebab, struktur perekonomian Indonesia sektor UMKM besarannya mencapai 99 persen dari struktur ekonomi Indonesia. Dengan memberikan dukungan yang maksimal kepada jumlah UMKM harapannya akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sebab UMKM memiliki potensi menggerakkan ekonomi masyarakat langsung.

"Misal saat ekonomi melambat seperti sekarang kebijakan tax holiday dan tax allowance dikeluarkan. Nah kebijakan mensupport UMKM tidak ada dari pemerintah," ujar dia.

Kebijakan pemerintah yang mengutamakan pelaku usaha besar, kata dia, bisa disadari motifnya. Karena sumbangan mereka ke GDP ini mencapai di atas 50 persen lebih. Meski seperti itu bukan berarti dapat dijadikan alasan untuk pemerintah menganak tirikan UMKM. Dengan hal inilah dia katakan  pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus stabil dan tak gampang ambruk.

"Pilar pertumbuhan ekonomi itu tak boleh berat sebelah. Semua sektor mesti mendapat perlakuan yang sama," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement