Sabtu 29 Aug 2015 05:54 WIB

Presiden Minta Penyelesaian Konstruksi PLTU Batang Dipercepat

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi peresmian proyek PLTU Batang di kawasan Desa Ujung Negoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8).
Foto: Antara/Pradita Utama
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi peresmian proyek PLTU Batang di kawasan Desa Ujung Negoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Presiden RI Joko Widodo lega akan dimulainya konstruksi fisik megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah. Ia pun menginstruksikan agar para pelaksana konstruksi segera bekerja agar kegiatan operasional bisa dimulai di akhir 2018 atau hanya 40 bulan masa kerja dari target 60 bulan.

"Saya minta mulai langsung bekerja, alat-alat berat sudah turun," kata dia kepada wartawan pada Jumat (28/8). Sejak awal menjabat, ia telah meminta PLTU Batang diselesaikan dalam jangka enam bulan. Namun target tersebut tak tercapai. Karenanya, hari ini ia mengaku sangat senang karena Construction Kick Off akhirnya terlaksana meski waktunya mundur empat bulan dari target.

Jika ada urusan 1,9 persen lahan yang belum bebas, itu bukan hal penghambat baginya. Pasalnya, ia telah dijanjikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar menyelesaikannya hingga 100 persen dalam waktu satu bulan. "Belum diperintah sudah bilang, ya sudah, memang harus begitu," katanya.

Jokowi mengingatkan, membangun komunikasi harus dilakukan sampai ke lini terbawah. Ia bisa dijembatani oleh petugas desa atau tokoh masyarakat setempat. Ia pun berjanji selang sebulan akan kembali meninjau keberjalanan proyek untuk antisipasi.

Ia berkali-kali mengejar Gubernur, Dirut PLN, menginginkan agar proyek-proyek besar tak mangkrak. Sebab hal tersebut berpengaruh para tingkat kepercayaan invesor yang mesti dijaga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement