Kamis 27 Aug 2015 02:38 WIB

Soal Persaingan Cina-Jepang, Ini Kata Darmin

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Darmin Nasution
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kehadiran Hiroto Izumi di kantornya merupakan spesial karena ia utusan khusus dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Tadi sebelum ke sini sudah bertemu dengan presiden dan menjelaskan beberapa usulan tambahan dari usulan yang sudah pernah ada mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabh (26/8).

Meski begitu, ia mengaku belum dapat menjabarkannya lebih rinci karena mau disampaikan terlebih dahulu ke konsultan.  "Jadi ini bisa bergeser dua hari tiga hari. Tidak apa-apa asal memang ada usulan yang lebih menarik," kata Darmin menambahkan.

Soal kandungan lokal ia mengatakan, penggunaannya dari KA, mulai dari membangun infrastruktur sampai keretanya juga dinaikkan oleh Jepang.

"Soal berapanya, nanti saja saya jelaskan lebih jauh ya," sambung Darmin.

Terkait kepastian siapa yang akan ditunjuk Pemerintah Indonesia, Darmin mengatakan masih menberi waktu bagi Cina menyampaikan usulannya, sekitar satu atau dua hari tambahan.  "Sehingga perkiraannya tetep akhir minggu depan kita bisa selesaikan," tegasnya.

Disinggung mengenai keputusan presiden, ia menilai hal tersebut tidak akan lama, lantaran rekomendasi tersebut sudah beserta usulan-usulannya juga.

Jepang dan Cina kini sedang memperebutkan proyek kereta cepat Jakarta dan Bandung. Keduanya gencar melobi Pemerintah RI. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement