Jumat 21 Aug 2015 12:33 WIB

Sesi I, Saham Sektor Properti dan Industri Dasar Paling Anjlok

Rep: Risa Herdarita/ Red: Dwi Murdaningsih
IHSG
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
IHSG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas indeks saham sektoral melemah pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (21/8). Ini pun membebani pergerakan IHSG siang hari ini hingga minus 2,05 persen atau menurun 91,16 poin ke level 4.350,75 pada perdagangan sesi I.

Setelah sembilan saham sektoral Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka dengan bergerak ke zona merah, menjelang penjualan sesi II, saham sektor konsumer membaik. Ini merupakan satu-satunya sektor yang berhasil bertahan, dengan meningkat 0,033 persen.

Sebaliknya, saham di sektor properti serta industri dasar dan kimia mencatatkan penurunan paling tajam sejauh ini. Indeks sektor properti menurun 2,902 persen atau minus 13,62 poin. Sementara, indeks sektor industri dasar menurun  2,82 persen atau minus 9,605 poin.

Penjualan saham di sektor properti kali ini terbebani penjualan saham emiten PT. Nirvana Development Tbk (NIRO) yang menurun 10,67 persen. Tak hanya itu, penurunan drastis juga terjadi pada penjualan saham emiten PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) yang mencatat penurunan 8,75 persen, dan PT. Alam Sutera Reality (ASRI) yang turun sejauh 8,06 persen.

Semetara, penjualan saham PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) rupanya yang paling membebani indeks sektor industri dasar dan kimia dengan menurun sejauh 15.7 persen hingga tengah hari ini. Adapun PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) juga mencatatkan penurunan yang sangat tajam yaitu 11,56 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement