Jumat 21 Aug 2015 09:41 WIB

IHSG Kembali Dibuka Tertekan

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Layar elektronik menunjukkan pergerakkan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar elektronik menunjukkan pergerakkan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan jual saham kembali mendominasi perdagangan saham kemarin yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sejauh 42,331 poin ke level 4.441,91. Sementara, pada pembukaan perdagangan saham hari ini, Jumat (21/8) IHSG dibuka langsung kembali melemah.

Pada pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak minus 1,41 persen atau minus 62,66 poin ke level 4.379,25. Ini tertekan oleh semua saham sektoral yang bergerak ke zona merah. Dipimpin oleh saham sektor industri dasar dan kimia yang penjualannya menurun 2,12 persen di pagi hari ini.

Sampai penutupan penjualan kemarin, itu merupakan koreksi dalam tiga sesi perdagngan secara beruntun. Dengan ini, sepanjang tahun 2015 (ytd), artinya IHSG telah anjlok sampai 15,02 persen.

"Koreksi terutama dipicu sentimen negatif emerging market menyusul berlanjutnya arus dana keluar dari pasar keuangan emerging market," jelas Analis First Asia Capital, David Sutyanto, dalam risetnya, Jumat (21/8).

Kekhawatiran pasar sampai saat ini masih terbayangi suramnya prospek perekonomian di kawasan emerging market. Itu setelah Cina melakukan langkah drastis mendevaluasi mata uang Yuan pekan lalu.

Ditambah lagi terjadi repatriasi dolar AS (penarikan dana dari luar) dengan adanya spekulasi kenaikan suku bunga the Fed. "Kedua isu global ini berdampak buruk bagi rupiah dan IHSG," lanjut David.

Dengan keadaan itu, menurutnya, risiko pasar yang cenderung meningkat dipicu tren penguatan dolar AS akan mendominasi sentimen pasar pada perdagangan akhir pekan ini. Penguatan dolar AS itu juga menekan harga sejumlah komoditas primer. Akibatnya pun buruk pada saham pertambangan, energi, dan perkebunan.

IHSG pada penjualan hari ini pun akan makin sulit untuk membaik. Indeks saham diperkirakan oleh David, bakal kembali tertekan dan menguji di support 4.375.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement