REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama (Dirut) Bank BRI Asmawi Syam menyebutkan, pertumbuhan kredit di mikro finance tercatat di kisaran 17-18 persen. Artinya ekonomi Indonesia di daerah masih tidak terpengaruh krisis.
Meskipun daya beli masyarakat sudah mulai khawatir. Dia berharap, kredit mikro yang masih tumbuh 17-18 persen dijaga bersama-sama agar tetap tumbuh.
Selain itu, dia mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi kredit usaha rakyat (KUR) melalui penurunan bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen pada 2015, dan menjadi 9 persen pada 2016.
Target pemerintah menyalurkan KUR sebesar Rp 30 triliun, sebanyak Rp 21 triliun diamanahkan kepada BRI. Dia berharap pada akhir tahun BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 21 triliun. Sehingga, pertumbuhan kredit mikro yang tadinya 17-18 persen diharapkan naik menjadi 18-19 persen.
"Kita tahu hari ini, likuiditas kita hampir semua perbankan cukup bagus dan terjaga dengan baik," imbuhnya.