Rabu 12 Aug 2015 19:56 WIB

'Dampak Penurunan Harga Emas Belum Terlihat'

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Pegadaian Syariah
Foto: Republika/Prayogi
Pegadaian Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegadaian Syariah belum melihat adanya dampak penurunan harga emas pada bisnis gadai. Mereka masih melihat proses pemulihan gadai pasca lebaran.

General Manager Strategic Business Unit Syariah PT Pegadaian (Persero) Rully Yusuf mengungkapkan, saat ini Pegadaian Syariah sedang mengamati dulu pemulihan pasca lebaran. Dalam tiga pekan pasca lebaran, pertumbuhan gadai baru tujuh persen.

"Efek turunnya harga emas terhadai bisnis gadai, pasti ada. Tapi saat ini belum terlihat karena fokusnya pada pemulihan pascalebaran," kata Rully, Rabu (12/8).

Dengan turunnya harga emas, dana yang didapat masyarakat juga turun seiring turunnya harga penilaian emas. Saat Ramadhan dan menjelang lebaran, nasabah banyak yang menebus emas mereka sehingga gadai turun.

Usai lebaran, kebutuhan dana oleh masyarakat meningkat, sehingga gadai kembali naik. Pemulihan ini biasanya berlangsung selama dua bulan.

Per 31 Desember 2014, outstanding gadai sebesar Rp 2,8 triliun dan meningkat Rp 3,192 triliun per 30 Juni 2015. Per 31 Juli 2015, nilainya turun menjadi Rp 3,019 triliun dan per 10 Agustus 2015 kembali meningkat tipis Rp 3,064 triliun. "Jadi besar efek turunnya harga emas baru terlihat dua bulan ke depan," ungkap Rully.

Ia mengatakan naik turun harga emas memiliki siklus dan dipengaruhi juga oleh kondisi-kondisi tertentu seperti lebaran. Data Antam menunjukkan, rata-rata harga emas pada 11 Agustus 2014 ke 11 Agustus 2015 turun -2,25 persen. Sementara dalam enam bulan terakhir 2015, harga emas turun -2,98 persen.

Pada 11 Agustus 2015 harga emas Antam mencapai Rp 546 ribu per gram. Harga ini masih lebih baik dibandingkan harga emas pada akhir Desember 2014 sebesar Rp 520 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement