REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo meminta pemerintah menutup perusahaan penggemukan sapi (feedlot) yang menaikkan harga daging seenaknya kepada pengusaha sapi. Tindakan perusahaan semacam itu dinilainya fatal dan mengganggu upaya pemerintah melindungi kedaulatan negara.
"Buat apa kita membesarkan perusahaan yang tidak mau ikut membantu membangun negara bersama-sama," kata dia pada Selasa (11/8).
Sebelumnya, feedloter melakukan tindakan pengurangan pengeluaran sapi untuk pengusaha karena alasan mengatur manajemen stok pasca dikuranginya impor sapi. Hal tersebut dinilai Edhy sebagai alasan yang dibuat-buat. Padahal, stok sapi aman hingga empat bulan ke depan.
Meski begitu, Edhy meminta pemerintah menghitung ulang stok dan kebutuhan sapi dalam negeri. Jangan sampai kebijakan yang diambil malah merugikan peternak sapi lokal dan masyarakat.
Pemerintah juga diminta konsisten untuk tidak gampang memutuskan impor secara besar-besaran. Sebab seharusnya pemerintah mengunggulkan pasokan sapi lokal sehingga para peternak diberdayakan.
"Jadi kita itu berharap kebijakan apapun, pemerintah dasar patokannya bukan melulu impor," tegasnya. Bukan berarti ia anti Australia ataupun anti impor.
Seharusnya sebagai warga Internasional, Indonesia bisa menempatkan diri sebagai negara yang berdaulat. Di mana ia dapat menjalin simbiosis mutualisme dengan negara lain, bukannya membiarkan diri didikte.