Ahad 09 Aug 2015 13:45 WIB

Hutshison-Pelindo II Perpanjang Kerja Sama

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Pelindo II Tanjung Priok
Foto: priokportII
Pelindo II Tanjung Priok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelindo II memperpanjang kerja sama layanan dengan Hutshison Port Holding. Kerja sama untuk pengelolaan terminal Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Pelindo II selalu melaporkan proses pengambilan keputusan terkait perpanjangan kerja sama kepada Komite Pengawas. Manajemen Pelindo II juga mengikuti rekomendasi tim Komite Pengawas.

"Salah satunya adalah rekomendasi agar pemilihan mitra kerja sama tidak melalui penunjukan langsung, tapi melalui penawaran terbuka dan memberi kesempatan yang sama kepada operator internasional lainnya," ucap Juru Bicara Komite Pengawas, Faisal Basri dalam siaran pers yang diterima ROL, Ahad, (9/8).

Pelindo II telah meminta empat operator internasional, yaitu DP World, APM Terminal, PSA dan China Merchant Holdings untuk memberikan penawaran lebih baik dari yang sudah diajukan Hutchison Port Holdings. Hasilnya, empat operator internasional menyatakan mundur dari proses tender.

"Melihat proses dan dokumen yang ada, kami yakin keputusan perpanjangan kerja sama bisa dipertanggungjawabkan, kata Faisal.

Hutchison adalah pemegang mayoritas (51 persen) saham JICT, operator terminal peti kemas pelabuhan Priok. Sisanya, 49 persen saham dipegang oleh Pelindo II.

Kontrak Hutchison akan berakhir pada 2019 telah diperpanjang oleh manajemen Pelindo II selama 20 tahun hingga 2039. Dalam kontrak kedua ini, Hutchison akan memegang 49 persen saham. Saham mayoritas (51 persen) akan dipegang Pelindo II.

Komite Pengawas mendukung proses perpanjangan kerja sama karena keuntungan terbesar nantinya akan dirasakan masyarakat.

Menurutnya, uang muka yang didapatkan dari proses perpanjangan kontrak bisa segera digunakan untuk pengembangan pelabuhan Priok dan pelabuhan-pelabuhan lain yang dikelola Pelindo II.

Dengan pengembangan pelabuhan, maka traffic kapal akan meningkat dan biaya logistik bisa ditekan. Penurunan biaya logistik akan berdampak pada turunnya harga barang yang dijual ke masyarakat. "Pada akhirnya, masyarakat luas yang merasakan dampaknya," kata Faisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement