Kamis 06 Aug 2015 22:38 WIB

Sektor Properti masih Melambat di Semester Pertama 2015

Rep: Iit Septiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pameran Properti: Pengunjung mengamati miniatur rumah pada pameran
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pameran Properti: Pengunjung mengamati miniatur rumah pada pameran "Housing and Furniture Expo 2015" di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (28/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor properti masih menunjukkan perlambatan pada semester I 2015. Hal itu dipengaruhi beragam faktor yang tak memberikan sentimen positif. 

Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) Hari Raharta Sudrajat menyebutkan, perlambatan pasar properti dipengaruhi pula oleh pelemahan kondisi makro ekonomi nasional. "Pada kuartal II 2015 sebesar 4,67 persen. Angka itu lebih rendah 0,45 persen dari periode sama tahun lalu, yaitu 5,12 persen," jelasnya, dalam Seminar Nasional di Jakarta, Kamis, (6/8).

Ia menambahkan, kurs rupiah yang terus terdepresiasi pun berdampak pada naiknya harga properti yang dijual pengembang. Sehingga memicu penurunan transaksi properti karena masyarakat lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan primer lainnya.

Pelemahan bisnis properti secara nasional terlihat dari penjualan apartemen strata title yang berlokasi di Jabodetabek hanya mencapai 64,4 persen sepanjang kuartal I 2015. Bank Indonesia (BI) juga mencatat ada penurunan pertumbuhan kredit perumahan dari 23,59 persen pada kuartal I 2014 menjadi 12,3 persen pada kuartal I 2015.

Laba PT Semen Indonesia semester I 2015 merosot 5,69 persen menjadi Rp 2,193 triliun. Sebelumnya Rp 2,762 triliun pada semester I 2014.

Menurut Hari, pasar properti sangat berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Hanya saja masih ada kebijakan yang dianggap memberatkan pengembang dan masyarakat sebagai konsumen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement