Kamis 06 Aug 2015 20:51 WIB

BI Akui Banyak Tantangan di 2015

Rep: Iit Septiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menyatakan, Indonesia banyak menghadapi tantangan di 2015. Hal itu termasuk kondisi perekonomian makro dan keuangan yang terus tertekan.

Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Yati Kurniati menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indones memang masih melambat. "Faktor eksternal pertumbuhan melambat, karena negara-negara partner bisnis Indonesia perekonomiannya juga melambat, sehingga pertumbuhan ekspor kita melambat juga," jelasnya di Jakarta, Kamis, (6/8).

Ia menambahkan, selama ini Indonesia bergantung pada komoditas seperti kelapan sawit, dan lainnya. Namun harga komoditas pun turut menurun.

Perlambatan dibarengi pula dengan nilai rupiah yang terus tertekan. Gejolak pasar global menjadi salah satu penyebabnya.

Meski begitu, Yati menegaskan BI tetap turun ke pasar dan melakukan intervensi demi menjaga volatilitasnya. "Kami berharap kebijakan yang dilakukan BI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelasny. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement