REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ), Rabu siang, mendatangkan 24 unit KRL dari Jepang untuk dioperasikan pada rangkaian 12 kereta guna mengakomodasi bertambahnya jumlah penumpang yang terus meningkat.
"KRL dari Jepang ini akan kami uji coba operasikan sebagai rangkaian yang terdiri dari 12 kereta dan diharapkan menjadi solusi jangka pendek untuk menambah kapasitas angkut KRL Jabodetabek terutama pada relasi terpadat, seperti Bogor - Jakarta dan Bekasi-Jakarta," kata Direktur Utama PT KCJ MN. Fadhila di Jakarta, Rabu.
Fadhil mengatakan 24 unit KRL yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pukul 12.00 WIB tadi merupakan tahap kedua program pengadaan kereta tahun 2015 yang seluruhnya berjumlah 120 unit.
Penambahan kapasitas angkut KRL dengan memperpanjang rangkaian menjadi 12 kereta akan menjadi program PT KCJ yang akan direalisasikan tahun ini.
Sejumlah prasarana yang menjadi pendukung untuk pengoperasian rangkaian masih dipersiapkan PT KCJ bersama PT KAI Daop 1, diantaranya perpanjangan peron, khususnya pada lintas Bogor dan Bekasi tujuan Jakarta Kota.
Perpanjangan peron direncanakan akan selesai pada akhir 2015, namun diharapkan pengoperasian KRL dengan 12 kereta dapat berjalan secara paralel.
"Kami terus menguji coba sarana dan penyesuaian prasarana untuk mendukung pengoperasian rangkaian KRL dengan 12 kereta. Penambahan jumlah kereta pada rangkaian juga tidak akan mengubah waktu tunggu antarkereta yang ada sekarang," ujar Fadhil.
Dari catatan PT KCJ, jumlah pengguna jasa KRL mencapai sekitar 850 ribu orang per hari dengan catatan penumpang terbanyak yang dapat dilayani dalam satu hari adalah sejumlah 914.840 orang.
Sejak 2008, PT KCJ telah membeli 784 unit KRL dan seluruh KRL tersebut, saat ini dioperasikan untuk mengakomodasi 884 perjalanan per hari di wilayah Jabodetabek.
Sesuai rencana, jumlah tersebut akan terus ditingkatkan hingga 982 perjalanan per hari pada akhir 2015.